SSD Laptop

Permintaan upgrade ganti SSD semakin populer 3 tahun belakangan ini dari pemilik komputer PC dan Laptop, nah jika pembaca sedang mempertimbangkan untuk mengganti hardisk lama, disini kami akan membahas apa itu SSD dan apa saja perbedaannya, harga, serta kelebihan maupun kekuranganya. Tentu saja dengan istilah sesederhana mungkin tujuannya agar lebih mudah dipahami artinya. Karena sebagian pelanggan kami beli sendiri dan hanya minta jasa install + pasangnya saja, tapi salah beli tipe SSD, jadi harap baca artikel ini sampai selesai ya.

Pertama apa itu SSD? : ini adalah kependekan dari Solid State Disk. Memiliki fungsi sama seperti hardisk untuk menyimpan file, foto, film, lagu MP3 dan semua data penting (lemari). Perbedannya bentuknya lebih kecil hanya berupa kotak chip seukuran kuku ibu jari tangan dan ringan, sedangkan hardisk seukuran handphone. Pembaca tentu tahu bentuk micro sd card bukan? nah mirip, sama juga seperti flash disk dan emmc di mesin hp, lihat contoh gambar di atas, dua di sebelah kiri adalah hardisk media penyimpanan untuk komputer-laptop, tengah adalah hardisk yang kami bongkar dalemannya dan di sebelah kanan internal memori penyimpanan handphone Android (kotak merah). SSD ini adalah media memory penyimpanan data teknologi terbaru saat ini dengan menggunakan ic chip memori non-volatile (flash) jadi tidak ada bagian mekanis bergerak, sedangkan hardisk teknologi lama, sudah berusia lebih dari 60 tahun (ditemukan dan dikembangkan mulai tahun 1957), jika di bongkar itu mirip player DVD/VCD di dalamnya ada dinamo motor dan disk piringan berputar, hal inilah membuat keduanya sangat berbeda dari sisi bentuk besaran ukuran fisik dan kecepatan transferya. 

Kelebihan SSD

Inilah alasan ketika laptop lemot salah satu cara mengatasinya mengapa banyak pemilik ganti ke SSD. Konektor transfer Hardisk saat ini namanya SATA III, kecepatan transfer secara teori mencapai hingga 6Gb/dtk, nah masalahnya putaran hardisk rerata hanya mampu 1/4 dari kecepatan sata III, tidak bisa dibuat muter lebih cepat lagi, nanti malah terbang hardisknya ha ha ha. :), sedangkan bentuk chip SSD mampu mengoptimalkan bahkan melampaui kecepatan teknologi SATA III ini. Ibaratnya itu seperti selang air mampu mengalirkan 5 liter air/ detik, tapi pompanya (harddisk) hanya mampu menyediakan 1 liter perdetik tidak bisa lebih banyak lagi. Lihat contoh perbandingan kecepatan baca tulis di gambar dibawah. Nah 10 tahun lalu teknologi chip nand SSD ini masih mahal, namun seraya penggunaannya semakin banyak di hape Android dan sudah banyak produsennya maka harganya terus menurun semakin murah. 

Perkiraan berapa biaya termasuk bongkar pasang dan instal ulang windows, misalnya dengan harga 500 ribuan jika tetap pakai hardisk baru dapat ukuran 500gb, sedangkan ganti ke ssd agar tidak lemot hanya dapat ukuran 120 sd 250gb tergantung merk. Meskipun SSD bisa membantu mengatasi laptop lemot, booting sistem lebih cepat, apalagi tipe NVme Pcie kecepatan bisa sampai 10 X dibanding harddisk bahkan lebih, harus diingat bahwa kecepatan pc komputer dan laptop tergantung banyak hal juga, seperti tipe CPU processor dan besaran memory ram terpasang. Jika SSD itu memory tempat penyimpanan data (lemari), Ram itu analoginya meja kerja, sedangkan CPU jumlah pekerja. Dengan asumsi kita menggunakan OS Windows 10 minimal ukuran Memori RAM yadalah 4GB, tapi untuk pemakaian normal direkomedasikan 8GB. Jadi cek merapa ram saat ini, jika hanya 2 atau 4GB jelas kami menyarankan untuk upgrade Memori RAM dulu dong sebelum ganti hardisk ke SSD.

Karena bagaimanapun peran memory RAM ini sangat penting agar laptop tidak lemot untuk pekerjaan multitasking, seperti membuka banyak halaman program, editing foto dan browser internet. Begitu juga buat apa lemari lebar mudah di akses jika meja kerjanya sempit. Pendapat kami harus seimbang, ketidakseimbangan ini menimbulkan inefiensi, dalam istilah IT disebut effect 'bottleneck', bahasa inggrisnya itu 'mubazir' gitu loh. Ibarat lalu lintas, mobil (baca cpu) sekencang apapun jadi tak berguna jika 'jalan raya' nya sempit bukan?, macet jadinya. 

Cara Memilih Jenis SSD

Jadi jika laptop misalnya merk Asus masih pakai Hardisk pasti bisa diganti SSD dengan port standar kabel SATA III karena colokannya sama, cara gantinya mudah, lihat gambar di atas. Lalu hardisk lama masih bisa digunakan dengan diubah menjadi USB penyimpanan data external atau jika laptop menggunakan DVD ROM, ini bisa diganti dengan cara memanfaatkan tempatnya menggunakan HDD caddy untuk penyimpanan data partisi ke 2. Selain menggunakan jalur yang sama dengan hardisk tipe lama tersebut, SSD sendiri terus berkembang menjadi bermacam-macam teknologi dan bentuk portnya interface, gampangnya sebut saja bentuk colokannya jadi beda-beda he he he :). 

SSD untuk laptop punya banyak tipe port berbeda : SATA III, mini/ mSATA, Ngff, M2 SATA, Mkey, Bkey dan PCIexpress, Selain biaya pastikan juga untuk memilih yang cocok dengan laptop kita. Semakin tinggi teknologinya maka semakin kenceng dan tentu saja semakin mahal biayanya. Tidak semua merk laptop mendukung semua teknologi ini. Jadi sebelum membeli jangan asal, harus di perhatikan mana yang didukung oleh laptop milik kita ya. Silahkan konsultasikan dengan tempat servis laptop terdekat di kota tempat pembaca tinggal. Karena cara upgrade ke SSD itu tidak cukup di pasang saja ke dalam laptop, masih perlu install ulang OS Windows lengkap beserta program ke dalamnya jadi drive C/ utama atau dengan cara di cloning. Jika sistem masih tetap di hardisk lama ya percuma tidak akan membuat laptop bertambah kencang.

Selain jenis port/ colokannya, ukuran kapasitas SSD juga bermacam-macam dan mempengaruhi harga jualnya, mulai 128gb paling murah, ada 256GB, 512gb hingga 1TB dst. Jika memilih merk terkenal dengan jaminan jam kerja tinggi (mtbf : mean time between failure) tentu saja harga lebih tinggi dibanding merk murah dari cina. Tetaplah hati-hati di toko online banyak merk terkenal kualitas bagus seperti Western Digital, Adata, Kingstone tetapi justru banyak beredar versi palsunya alias kw. Sedangkan dari pengalaman membeli SSD merk murah dari cina meskipun bergaransi sifatnya juga untung-untungan. Mengapa?

Kekurangan SSD

Kecepatan tinggi = panas, panas=usia kerja lebih pendek, jika hardisk dirancang dengan MTBF usia pakai lama dan jika mau rusak/bad sector akan memberikan peringatan, inilah kelemahan ssd dibandingkan hardisk, ssd masa pakai lebih pendek dan ketika sudah rusak data hilang tidak bisa dikembalikan, setidaknya sampai saat ini belum ada jasa recovery yang bisa menjamin pasti berhasil mengembalikan data hilang dari ssd. Perbedaan untuk merk terkenal punya kelebihan menyertakan ic controller berkualitas dan sudah ada buffer memory di motherboardnya, bahkan beberapa seri juga menyematkan 'heatsink' logam pendingin untuk memberikan jaminan umur pakai lebih panjang dibanding versi ssd dengan harga murah.

Banyak merk palsu dari cina ini dijual dengan harga murah dan terbukti juga lebih cepat daripada hardisk tipe konvensional, tetapi masalahnya SSD murah ini lebih mudah rusak dan sangat beresiko data hilang karena dari pengalaman di tempat servis kami, pengguna sering tidak melihat ada gejala bakal rusak sebelumnya, tanpa peringatan tiba-tiba saja sudah mati tidak terdeteksi. Meskipun banyak toko tempat jual memberikan garansi 1-3 tahun tapi persoalan data hilang dan kembali melakukan instal ulang sistem windows cukup merepotkan dan tidak bisa dihindari. Jadi pertimbangkan saja, baru pakai beberapa bulan lalu rusak tidak terdeteksi di laptop, memang benar bahwa pembeli dapat garansi di ganti baru tetapi biaya tetap keluar untuk biaya bongkar pasang laptop + harus instal ulang os Windows beserta program semua dari awal dan data penting hilang terus?. 

Kesimpulan:

Kami sendiri memilih upgrade ke SSD untuk tempat install OS sistem Windows beserta programnya, tetapi masih tetap menggunakan kombinasi hardisk untuk penyimpanan data penting, selain harganya lebih murah per Giga cara ini terbukti efektif, karena meskipun tidak sekencang SSD, faktanya dengan Hardisk konvensional ini memiliki usia pakai lebih panjang untuk melindungi file penting. Karena teknisi di tempat sevis kami tentu suka kerja sat-set dengan laptop kecepatan tinggi, tetapi juga peduli data penting dan kapok jika file hilang begitu saja penyebabnya media penyimpanan tiba-tiba saja langsung rusak tanpa memberi kabar sedikit pun, karena pengalaman dari banyak penguna, tanpa gejala apapun SSD murah sering mati mendadak dan partisi tidak terdeteksi lagi. Dalam banyak kasus masalah data hilang itu bisa lebih mahal daripada harga penyimpanan data. Akhir kata sebelum upgrade laptop hardisk ganti ke SSD ingat juga motto: Safety first.